dedys

Tuesday, December 08, 2009

Hama Penyakit Tanaman Mendong

Beberapa hama penyakit yang dijumpai di areal tanaman mendong adalah sebagai berikut :
  1. Belalang ( jawa walang ) jenis Locusta migratoria manilenses yang termasuk keluarga Acrididae dan bangsa Orthoptera. Belalang yang masih berupa nympha ataupun belalang yang sudah dewasa memakan batang mendong yang masih muda sehingga mengakibatkan batang mendong berlubang-lubang atau bahkan patah, dengan demikian serangan hama ini akan mengakibatkan kerusakan pada tanaman mendong. Masa dewasa dari belalang dari jenis Locusta migratoria manilenses berlangsung selama 25 – 35 hari. Belalang betina yang sudah dewasa dan sudah satina untuk bertelur akan meletakkan telur-telurnya dalam tanah. Satu kelompokan telur berisi 5 – 7 butir telur. Selama hidupnya, belalang jenis ini dapat bertelur hingga 500 butir telur. Selama masa dewasa belalang ini mengalami fase-fase menggerombol, transisi dan menyendiri. Cara pengendalian hama Locusta migratoria manilensis adalah sebagai berikut :
    1. Pengendalian secara mekanis dilakukan dengan cara ditangkap kemudian dimusnahkan.
    2. Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan penyemprotan insektisida misalnya Basudin 60 EC, Basudin 60 SCO, Demicron 50 SCW, Agrolena 26 WP dan Sevidol 20 / 20 WP. Pengendalian secara kimiawi dilakukan dalam keadaan yang terpaksa karena pengendalian cara lain sudah tidak dapat dilakukan lagi. Dan untuk mencegah dampak negatif pada lingkungan yang lebih luas.
    3. Pengendalian secara biologis dengan menyebarkan musuh alami belalang tersebut.
  2. Penggerek batang Kuning ( Scirpophoga incertulas ) yang biasa dijumpai di lahan pertanaman mendong dengan intensitas serangan ringan. Kondisi ini dikarenakan kecenderungan petani untuk menanam mendong secara monokultur dan terus menerus sepanjang tahun. Daun mendong yang terserang penggerek batang kuning mudah dicabut, kerusakan akibat gerekan dan kadang-kadang kotoran larva ( ulat ) dapat terlihat pada pangkal batang yang dicabut. Pengendalian hama penggerek batang kuning ini adalah sebagai berikut :
    1. Perbaikan pola tanam mendong – mendong – palawija / sayur-sayuran.
    2. Penaburan pestisida berbahan aktif karbofuran yaitu Furadan 3 G / Ha atau Regent 0,3 dosis 1 Kg / Ha diberikan secara hati-hati apabila tanaman mendong mulai tampak terserang hama.
  3. Gejala hawar oleh Jamur Rhizoctonia sp.
    Pada awalnya terlihat gejala bercak berwarna abu-abu kehijauan yang dapat berkembang pada pangkal batang atau pelepah dekat permukaan air. Bercak berbentuk elip atau oval,  berukuran panjang 1 cm memanjang 2,3 cm, kemudian menyatu. Batas tepi bercak dan variasi warna memberikan suatu tanda yang jelas pada tanaman yang terinfeksi dalam kondisi kelembaban optimal, batang tanaman lain yang bersinggungan dengan bagian yang terinfeksi dapat terinfeksi juga. Faktor yang berpengaruh antara lain iklim di sekitar tanaman terlalu lembab sehingga sinar matahari tidak mampu menembus bagian bawah tanaman, akibatnya memacu perkembangan penyakit.
    Cara pengendalian sebagai berikut :
    1. Menghilangkan sumber inokulum ( tanaman sakit ).
    2. Penaburan kapur ke lahan dengan dosis 30 Kg / 1000 M²
    3. Penggunaan pupuk N diupayakan tidak melebihi dosis anjuran